Cari di Blog Ini

Satu Kolam Lele Hasilkan Rp3.890.000


image














PANEN LELE: Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto panen ikan lele di Desa Pule, Kecamatan Selogiri, kemarin. Ikan lele potensial dikembangkan di desa tersebut. (suaramerdeka.com/ Khalid Yogi)

WONOGIRI, suaramerdeka.com - Para pembudidaya ikan air tawar di Desa Pule, Kecamatan Selogiri, Wonogiri menikmati panen raya, Rabu (13/3). Salah satu jeis yang menjadi primadona adalah ikan lele. Setiap kolam berukuran sekitar 5x7 meter mampu menghasilkan ikan lele senilai Rp3.890.000.
Ketua kelompok pembudidaya ikan Mina Unggul Jaya Selogiri, Karmin mengungkapkan, kelompoknya memiliki 30 petak kolam yang dikelola sepuluh anggotanya. Enam petak di antaranya merupakan kolam pembenihan Unit Pembenihan Rakyat (UPR).
Satu petak kolam lele memberi hasil rata-rata senilai Rp3.890.000/kolam. Adapun biaya produksinya terdiri atas pembelian tiga kuintal pakan senilai Rp2.167.000 dan pembelian 3.000 benih ikan senilai Rp340.000.
Adapun biaya tenaga kerja, listrik, dan air tidak dihitung. Dengan demikian, pembudidaya lele setempat mampu meraup keuntungan rata-rata sekitar Rp1.383.000/kolam.
Anggota kelompok Mina Unggul Jaya, Yanto menambahkan, mereka telah mulai membudidayakan lele selama 3-7 tahun.
Mereka menerapkan pemberian pakan probiotik, yakni menggunakan kotoran hewan yang diolah sehingga tumbuh plankton. Plankton itulah yang dipakai sebagai pakan ikan. 
Mereka juga telah memiliki jaringan antarpembudidaya untuk memasok benih ikan.
"Di Selogiri ada beberapa kelompok peternak ikan, ada juga yang khusus memproduksi benihnya. Usia panen berkisar dua bulan delapan hari. Kami tidak pernah mengalami kesulitan penjualan karena bakul  datang sendiri," imbuhnya.
Bupati Wonogiri, H Danar Rahmanto mengatakan, budidaya ikan lele merupakan salah satu wujud ekonomi kerakyatan. Keuntungan peternak bisa lebih besar jika mereka mampu memproduksi pakan sendiri.
( Khalid Yogi / CN33 / JBSM )

No comments:

Posting Populer