Lele merupakan ikan air tawar yang gurih dan enak. dengan kontur daging yang lembut, hampir semua orang menyukainya termasuk saya. alih alih ingin mencoba peruntungan baru di bidang pembesaran lele, maka saya mencoba belajar kepada petani petani lele di jogjakarta.
belajar hanya dari buku menurut saya sangat kurang cukup. belajar dari pengalaman orang adalah yang paling baik. karena pengalaman adalah pelajaran paling berharga bukan?
kolam pembesaran ada banyak jenisnya. ada kolam tanah (tradisional), Terpal, semi permanen dan permanen. dan saya akan mengunjungi 3 tempat ini sekaligus sharing dengan petaninya. kecuali kolam terpal yang belum saya kunjungi pada hari ini 7 february 2012. menelusuri sawah , selokan di daerah sendangrejo kab sleman yogyakarta
pertama berkunjung ke farm nya mas bambang. disini masih menggunakan kolam tanah. terdapat sekitar 30 kolam dengan ukuran 5 x 6 m2. mari kita liat-liat kolamnya
lalu saya melihat ada lele dipisahkan karena terkena penyakit kuning, apa sebabnya, menurut mas bambang mungkin karena cuaca dan kolamnya yang masih menggunakan tanah jadi sulit mengontrol keadaan airnya. penggunaan kolam tanah ini karena masih terbatasnya modal untuk membangun kolam permanen. lalu kenapa tak menggunakan terpal? tanya saya. karena pengepul saya gak mau ambil kalo dari kolam terpl mas. bau dan lelenya gampang stress kurang lincah kalo uda di taro di bak penjual di pasar mas, jawab beliau. okey Noted that in my paper.
kedua berkunjung ke kolamnya zaki. kolam ini baru dibangun zaki dengan tipe semi permanen, dengan tembok di sisinya namun sebagian dasarnya masih menggunakan tanah saja.. sebelumnya zaki juga menggunakan kolam tanah, namun sekarang sudah bisa membangun kolam semi permanen. belia masih juga kuliah di salah satu universitas di Yogyakarta.. mantabh. salah satu enterpreneur muda
sudah puas cingcong mari kita lanjut lagi ke kolam pembesaran lele yang lain. kali ini yang saya kunjungi adalah kolam permanen dengan beton.. tak jauh juga dari tempat zaki masih sekitar di godean Yogyakarta
sampai d kolam ini saya langsung melihat lihat. kolam beton dengan model seperti terasering sawah bertingkat dari yg tinggi sampai ke rendah. tak lama pemiliknya pun datang ke kolam ini. banyak hal yang saya tanyakan mulai mengapa kolamnya beton, segala resep sukses hingga hambatan,, banyak sekali. kolam ini mampu menghasilkan sekitar 1 ton perharinya. cukup banyak laah.. dan setelah bertemu 3 petani, nampaknya kolam beton menjadi pilihan saya insya allah
cukup untuk hari ini.. mari kita makan Sop kaki kambing bng udin di dekat kampus UGM…. hehe
Tentang Benih lele Paiton
4 years ago
No comments:
Post a Comment