Cari di Blog Ini

Pakan Lele Produksi Batam Lebih Murah


INILAH.COM, Batam - Direktur Jenderal Perikanan dan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan, Ketut Sugama memberi apresiasi kepada Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kepri yang membangun pabrik pakan ikan lele di Batam.
Pabrik ini telah bisa memenuhi permintaan pakan ikan lele di Batam dan harganya lebih murah.
"Ini patut kita dukung. Apalagi secara kualitas, pakan lele yang dihasilkan mutunya bersaing dengan pakan lele luar Batam dan impor," ungkap Sugama, di balik telepon Rabu (18/1) ketika diminta tanggapan soal kehadiran PT Bintang Pakan Batam yang memproduksi pakan lele.
Sejauh ini, harga pakan lele yang ditawarkan di pasaran harganya berkisar Rp8.000 perkilo. Sementara itu, harga pakan lele yang ditawarkan oleh PT Bintang Pakan Batam sangat kompetitif yakni berkisar Rp6.500 perkilo.
Sugama mengatakan, untuk permulaan, kehadiran pabrik ini tentu saja sangat membantu petani ikan lele di Batam. Namun ke depannya, pabrik pakan lele perlu mengambil sertifikasi agar bisa dijual di pasaran sehingga bisa distribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.
"Untuk tahap awal tidak masalah. Apalagi mutu dari pakan yang dihasilkan bagus dan memenuhi kualifikasi untuk pakan lele," ungkapnya.
Ketua Paguyuban Peternak Lele Batam, Suryono menyambut positif kehadiran pabrik pakan lele di Batam. Apalagi katanya, harga yang ditawarkan oleh PT Bintang Pakan Batam, sangat bersaing sehingga bisa menekan biaya produksi.
"Biasanya kami membeli pakan lele Rp8.000 tapi di Bintang Pakan Batam cuma Rp6.500. Tentu saja ini sangat membantu para petani lele," kata Suryono.
Atas kehadiran pabrik pakan lele ini, Suryono menyampaikan terima kasih kepada Apindo Kepri yang berinisiatif membangun pabrik pakan lele. Apalagi kebutuhan pakan lele di Batam ini mencapai 450 ton perbulannya.
"Awalnya sih kami kurang yakin dengan kualitas pakan lele dari PT Bintang Pakan Batam. Tapi setelah kami coba, kualitasnya tidak kalah dengan pakan lele dari luar. Jadi kalau ada produk Batam kenapa mesti beli produk luar lagi. Apalagi harganya jauh lebih murah," ungkap Suryono.
Terpisah, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Batam, OK Simpatupang mengungkapkan, sebenarnya inisiatif dari anggota Apindo Kepri dan Batam membangun pabrik ini terlahir dari keluhan para petani atas tingginya pakan lele di pasaran. Apalagi, sebelumnya mereka juga menjerit dengan kebijakan impor lele, sehingga harga lele mereka tidak bisa bersaing.
"Berawal dari itu, maka Apindo tergerak untuk membantu para petani lele untuk mendapatkan pakan lele yang lebih murah. Sehingga harga lele pun nantinya bisa murah dan petani bisa survive," katanya.
Terkait dengan mutu, OK menegaskan, tahap awal pihaknya terus berusaha untuk meningkatkan kualitas sesuai dengan permintaan para petani. Selanjutnya, pihaknya tentu saja akan melangkah untuk melakukan riset untuk penyempurnaan pakan ini.
Anton, Marketing Manager PT Bintang Pakan Batam menyatakan, saat ini pihaknya baru bisa memproduksi sekitar 50 ton perbulan. Bahan bakunya disuplai dari daerah di Kepri sendiri.
"Kita dapatkan ikan dan udang yang sudah jadi limbah dari beberapa daerah. Selanjutnya, kita olah dipabrik untuk jadi pakan lele. Lagian juga, untuk bahan bakunya kita tidak terlalu sulit untuk mendapatkannya," kata Anton.
Anton optimis, kehadiran pabrik pakan bisa memberikan konstribusi positif bagi para petani lele di Batam. Saat ini dia mengaku kewalahan memenuhi order, karena kapasitas mesinnya masih terbatas.
"Ke depan kita pasti berupaya untuk terus mengembangkan pakan ikan ini. Saat ini kita juga tengah mengembangkan pakan ikan kerapu dan pakan ikan lainnya. Permintaan untuk ini cukup tinggi," katanya. [mor]

No comments:

Posting Populer