Cari di Blog Ini

Bakso Lele yang Rendah Kolesterol

bakso-leleMahasiswa Politeknik Negeri Lampung baru-baru ini menciptakan bakso lele rendah kolesterol. Produk ini hasil penelitian program kreativitas mahasiswa kewirausahaan (PKMK) yang didanai Direktorat Pendidikan Tinggi (Dikti). Tim PKMK yang terdiri dari Ferdian, Nilafia Nilotika, Siti Aprilia, dan Azul Zumajah.

Ferdian mengatakan, timnya mengajukan proposal ke Dikti untuk bidang PKMK dengan materi pemanfaatan ikan lele menjadi bakso sehat dengan penambahan labu siam. Setelah bersaing dengan ratusan proposal dari berbagai perguruan tinggi, proposal mereka lolos dan mendapatkan Rp6 juta untuk meneliti dan mempromosikan produk.

Menurut Ferdian, ikan merupakan sumber protein hewani yang sumber dayanya melimpah di Lampung ini, termasuk ikan lele. Namun, selama ini yang banyak diolah hanya lele berukur kecil dan sedang menjadi pecel lele. Sedangkan lele jumbo yang berukuran cukup besar tidak diolah dengan optimal. Padahal, dari nilai gizi, lele mengandung 10% protein hewani yang sangat baik untuk ibu hamil dan anak-anak yang sedang tumbuh dan berkembang. Untuk itu, lele jumbo diolah menjadi bakso agar disenangi oleh masyarakat.

"Bakso sudah menjadi makanan favorit di masyarakat kita. Cuma, kalau makan bakso daging sapi secara berlebihan, bisa berbahaya untuk kesehatan karena kolesterolnya tinggi," kata Ferdian.

Berbeda dengan bakso lele yang rendah kolesterol dan diolah dengan rempah alami. Campuran labu siam untuk menghilangkan bau amis dan bau lumpur pada lele juga berfungsi sebagai obat panas dalam, diabetes, dan memperlancar proses pencernaan. Bakso lele dikemas dengan plastik pasteurisasi dan dibungkus dalam kondisi vakum. Karena itu, walaupun tanpa bahan pengawet, bakso ini tahan selama dua minggu bila disimpan di dalam lemari pendingin. Pada suhu ruang, awet selama dua hari.

Menurut Ferdian, proses pembuatan bakso lele ini cukup mudah. Pertama-tama, ikan lele dibersihkan kemudian dipisahkan antara daging dan tulangnya. Labu siam dikupas dan dicuci bersih dihaluskan. Siapkan bumbu bawang merah, bawang putih, lada, jahe, dan garam. Campur lele dan bumbu serta haluskan menggunakan penggiling daging atau blender. Sedikit demi sedikit tambahkan labu siam dan tepung tapioka. Selama pengeringan tambahkan es batu sedikit demi sedikit sebanyak 7%. Penambahan es batu ini untuk mempertahankan kadar protein lele tetap tinggi. Selanjutnya cetak adonan menggunakan alat pencetak bakso atau secara manual. Kemudian masukkan ke dalam air panas, bakso yang matang akan terapung ke permukaan. "Bakso lele ini sudah kami promosikan ke mahasiswa dan masyarakat umum pada minggu lalu, ternyata masyarakat cukup senang dengan bakso lele ini," kata dia.

No comments:

Posting Populer