TURI (KR) - Kebutuhan ikan lele di DIY mencapai 17 ton per hari, namun belum dapat dipenuhi dari pasokan lokal yang masih rendah. Kabupaten Sleman yang merupakan pemasok terbanyak, yakni 3 ton per hari, kondisinya pun masih kesulitan menjaga kontinyuitas pasokan.
Ketua Omah Tani Sleman, Agus Subagyo, mengungkapkan hal tersebut di sela-sela pelatihan pembuatan pakan ikan berkualitas dengan biaya rendah bagi petani ikan di rumah Winarto selaku Ketua Kelompok Tani Manunggal Padukuhan Karanggawang, Desa Girikerto, Kecamatan Turi, Sabtu (21/8) kemarin. "Kesulitan yang dialami petani lele di Sleman adalah dalam hal bibit serta pakan. Biaya pakan yang mencapai 70 persen dari produksi cenderung tinggi karena harganya naik terus. Sementara potensi pasar di DIY setiap tahun selalu naik," katanya.
Melihat potensi pasar dan kendala yang dialami petani lele tersebut, sambung Agus, pihaknya bekerja sama dengan Kadin Kabupaten Sleman mulai melakukan pendampingan terhadap para petani lele. Tujuannya agar produksi lele di Sleman mendekati jumlah kebutuhan pasar. "Kami akan membina petani lele di Sleman dalam hal teknologi sederhana pemijahan lele dan membuat pakan lele yang murah namun berkualitas. Kualitas pakan lele ini ditentukan oleh kandungan protein yang tinggi, idealnya mencapai 33 persen," jelas Agus.
Sementara itu Ketua Kadin Kabupaten Sleman, Sutapa SH MM mengungkapkan, lewat Omah Tani pihaknya berniat membuat program yang riil bagi tumbuhnya industri pertanian, yang dikembangkan oleh petani. (Sto)-o
Cari di Blog Ini
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Posting Populer
-
Balai Benih Ikan Ciganjur merupakan lahan milik Pemda DKI Jakarta dengan luas lebih dari 10 ha. Balai ini dikelola oleh Dinas Perikanan y...
-
Kedai yang menyajikan kudapan pecel lele atau pecel ayam ada di mana-mana. Namun, kalau Anda benar-benar hobi dua macam masakan ini, bel...
-
INILAH.COM, Batam - Direktur Jenderal Perikanan dan Budidaya, Departemen Kelautan dan Perikanan, Ketut Sugama memberi apresiasi kepada As...
No comments:
Post a Comment